Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Senin, 18 Januari 2010

-Tafsir Ayat2 Ekonomi-

Pendahuluan

Latar Belakang

Pelajaran ekonomi pertama yang dihadapi seorang pelajar di sekolah atau pembahasan pertama mata kuliah pengantar ekonomi mikro di Fakultas Ekonomi ataupun sekolah tinggi ilmu ekonomi adalah pembahasan tentang kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan sumber-sumber ekonomi yang terbatas. Dalam berbagai literatur juga disebutkan dalam bagian bab pertama tentang definisi ilmu ekonomi, yaitu bagaimana memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan barang-barang yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan tersebut jumlahnya terbatas.
Inilah permasalahan ekonomi yang menjadi pijakan dalam Sistem Ekonomi Kapitalis sekaligus menjadi filosofi hidupnya. Tidak ada perbedaan pandangan di antara para pakar ekonomi Kapitalis sejak zaman Adam Smith sampai sekarang mengenai permasalahan kelangkaan yang dihadapi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
Hal ini tidaklah berbeda dari Ekonomi islam (karena memang ekonomi kapitalis menjiplak dari ekonomi islam) dalam hal pokok permasalahan ekonomi (musykilatul iqtishod) dimana syahwat (kebutuhan) manusia tidak terbatas, yaitu setelah terpenuhi satu kebutuhan maka akan berpindah kepada kebutuhan yang lainnya, sedangkan alat pemenuhan kebutuhan itu terbatas adanya karena tingkah laku manusia yang serakah dalam hal konsumsi. Namun dalam hal penyelesaian masalah kelangkaan ini memiliki perbedaan mendasar.
Dengan demikian maka perlu kita bahas solusi kelangkaan dalam pandangan Ekonomi Kapitalis dan Ekonomi islam agar umat islam benar-benar menjalankan semua syariat islam dalam semua segi kehidupannya.

Rumusan Masalah

1. Apakah penyebab kelangkaan dalam perspektif ekonomi kapitalis dan ekonomi islam?
2. Apakah perbedaan solusi kelangkaan dalam perspektif Ekonomi Kapitalis dan Ekonomi Islam?
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui penyebab kelangkaan dalam perspektif ekonomi kapitalis dan ekonomi islam.
2. Untuk mengetahui solusi kelangkaan dalam perpsektif ekonomi kapitalis dan ekonomi islam.
Manfaat Penulisan
1. Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya warga muslim tentang penyebab kelangkaan dari sudut pandang ekonomi kapitalis dan ekonomi islam.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat khusunya warga muslim bahwa islam memiliki solusi terhadap masalah kelangkaan yang berbeda dengan solusi yang diberikan oleh ekonomi kapitalis.
3. Menambah khazanah keilmuan penulis dan pembaca tentang kelangkaan dalam sudut pandang ekonomi islam.

Pembahasan

Akar Permasalahan Ekonomi Dalam Perspektif Kapitalis

Berdasarkan permasalahan yang menjadi pijakan dalam Sistem Ekonomi Kapitalis, maka para pakar ekonomi Kapitalis melihat ada 3 pokok permasalahan ekonomi yang harus dipecahkan masyarakat, yaitu:
1. Apa yang harus diproduksi dan dalam jumlah berapa (What)?
2. Bagaimana sumber-sumber ekonomi (faktor-faktor produksi) yang tersedia harus dipergunakan untuk memproduksi barang-barang tersebut (How)? Dan,
3. Untuk Siapa barang-barang tersebut diproduksi; atau bagaimana barang-barang tersebut dibagikan di antara warga masyarakat (for Whom)? (lihat Boediono: 1993: 7)

Pertanyaan pertama (what) membahas tentang "barang apa yang harus diproduksi" hal ini berkaitan dengan barang dan jasa yang dibutuhkan manusia dan membahas "berapa jumlah barang yang diproduksi" hal ini berkaitan dengan tingkat permintaan (demand) yang ditentukan oleh barang apa yang dibutuhkan dan sampai tingkat berapa daya beli manusia.

Pertanyaan kedua (How) membahas tentang “bagaimana menggunakan sumber-sumber ekonomi dalam memproduksi barang-barang dan jasa yang dibutuhkan?” Hal ini berkaitan dengan teknik produksi.

Pertanyaan ketiga (for whom) "untuk siapa barang tersebut diproduksi?" para pakar ekonomi kapitalis menjawab hal ini dengan peran harga dalam menentukan kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi.

Penyebab Kelangkaan Menurut Ekonomi Kapitalis

Dalam perspektif ekonomi kapitalis masalah kelangkaan (scarcity) disebabkan oleh adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan alat pemenuhan kebutuhan manusia itu terbatas jumlahnya. Para pakar ekonomi kapitalis menyebutkan dalam mememcahkan masalah kelangkaan ini dapat ditempuh dengan dua cara yaitu solusi secara mikro dan solusi secara makro.

Solusi Secara Mikro

Solusi secara makro dalam menyelesaikan masalah kelangkaan ini adalah dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi setinggi-tingginya. Hal ini dapat ditempuh dengan meningkatkan produksi barang dan jasa domestik. Peningkatan produksi ini dilakukan dengan cara meningkatkan investasi, baik investasi dalam negeri maupun investasi asing. Meningkatkan investasi dalam negeri dapat dilakukan dengan memperluas kredit perbankan dengan cara menurunkan suku bunga dan meningkatkan pengeluaran pemerintah yang dibiayai dari sumber-sumber dalam negeri dan pinjaman luar negeri. Meningkatkan investasi asing ditempuh dengan membuka peluang investasi asing, liberalisasi perdagangan, liberalisasi keuangan, dan liberalisasi berbagai bentuk usaha lokal bagi kepentingan investor.

Peningkatan produksi yang tinggi harus diikuti dengan peningkatan konsumsi masyarakat, maka para produsen mengadakan rekayasa melalui sarana periklanan dan berbagai upaya lainnya agar dalam masyarakat terbentuk pola hidup konsumtif. Di samping itu perbankan juga didorong untuk lebih banyak memberikan kredit konsumtif dengan tingkat bunga yang lebih rendah.
Sehingga dalam menerapkan solusi secara makro ini pemerintah harus meliberalisasi ekonomi dan mengambil kebijakan yang pro pasar. Yang dimaksud pasar adalah transaksi ekonomi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi baik pemerintah, pengusaha, dan masyarakat. Dan pelaku dominan dalam pasar adalah produsen atau pengusaha yang mampu bersaing. Mereka adalah para pemilik modal (kapitalis) Sehingga kebijakan pemerintah yang pro pasar adalah kebijakan pro pemilik modal yang sekarang lebih lazim dan secara halus disebut dengan istilah investor.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam ekonomi kapitalis permasalahan ekonomi tidak terletak pada bagaimana cara memenuhi kebutuhan manusia, namun terfokus pada bagaimana memproduksi barang dan jasa. Sehingga sistem kapitalis ini dalam memecahkan masalah ekonomi hanya terfokus pada benda (zat) untuk memenuhi kebutuhan manusia bukan pada manusia itu sendiri. Sehingga dalam sistem ekonomi kapitalis apakah kebutuhan manusia sudah terpenuhi atau belum, bukan menjadi permasalahan, yang menjadi permasalahan justru apakah produksi jalan atau tidak dan berapa banyak kemampuan produksi yang dapat dilakukan.

Akar Permasalahan Ekonomi Dalam Perspektif Islam

Mawardi berkata bahwa kebutuhan manusia itu tidak terbatas (selalu muncul kebutuhan-kebutuhan baru) yang berjalan tanpa ada henti sehingga menyebabkan manusia terkurung oleh nafsu mereka sendiri. Padahal pemenuhan kebutuhan ini sangat terbatas. Keterbatasan alat pemenuhan kebutuhan manusia ini disebabkan oleh perilaku manusia yang dzolim dan rakus yaitu mengambil sumberdaya alam secara berlebihan melampaui batas haknya secara sah, dan tidak memberikan hak harta (tidak menzakatinya) dan tidak menafkahkan harta di jalan Alloh, hal ini menyebabkan seolah-olah alat pemenuhan kebutuhan manusia sangat terbatas padahal tidak demikian halnya, karena Alloh telah berfirman dalam Qur'an Surat Fushhilat: 10

وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِلسَّائِلِينَ

Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni) nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.

Penyebab Kelangkaan Menurut Ekonomi Islam

Muhammad Bakir as-Shadru berpendapat tentang firman Allah Ta’ala yang terdapat di QS. Ibrahim : 32-34. Kemudian dia berkata : “Ayat al quran yang mulia ini telah menjelaskan dengan jelas kepada kita bahwasanya Allah Ta’ala telah menyediakan untuk manusia apa-apa yang ada di alam yang luas ini segala kemaslahatan dan manfaatnya, dan mencukupkan bagi manusia bahan-bahan yang cukup untuk memperpanjang kehidupannya dan kebutuhan-kebutuhan materinya. Akan tetapi manusialah yang menyia-nyiakan dirinya sendiri atas kemungkinan yang telah diberikan Allah kepadanya ini dengan bersikap dzolim dan mengkufurinya (apa-apa yang telah Allah sediakan). Maka manusia bersikap dzolim pada kehidupan realita ini, dan mengkufurinya terhadap nikmat-nikmat Ilahiyah. Dua masalah inilah yang menjadi penyebab dasar timbulnya problematika hidup manusia. Sedangkan bentuk kedzoliman manusia dari sisi ekonomi adalah bentuk ketidak mampuan distribusi dengan baik serta kekufuran manusia terhadap nikmat yaitu ketidakmauan manusia untuk mengeksplorasi sumber daya alam yang telah ada dan kecenderungan manusia untuk bersikap pasif dalam melihat kekayaan yang ada.

Sesuai dengan pendapat muhammad baqir as-shadru di atas kita ketahui bahwa kadar alat pemenuhan kebutuhan manusia itu telah ditentukan dan dicukupkan sesuai dengan jumlah manusia, sehingga tidak mungkin kurang. Terjadinya kelangkaan (Keterbatasan jumlah alat pemenuhan kebutuhan manusia) ini disebabkan oleh: Suluk basyari (perilaku manusia) Yaitu manusia mengambil lebih banyak dari hak mereka yang benar dengan menggunakan cara yang tidak diizinkan oleh Allah (rakus), kemudian tidak memberikan hak harta tersebut, yaitu untuk didermakan sebagian darinya & tidak membelanjakan harta dengan benar, sebab yang lain yaitu pendistribusian alat pemenuhan kebutuhan manusia yang kurang baik, dan ketidakmauan serta sikap pasif manusia dalam mengeksplorasi sumberdaya alam yang ada.

Solusi Kelangkaan Menurut Islam

Islam telah menjelaskan tentang musykilatul iqtishod (permasalahan ekonomi) dalam hal ini adalah kelangkaan sesuai dengan firman Alloh dalam Qur'an Surat Ali Imron: 14

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

Kecenderungan manusia pada "alat pemenuhan kebutuhan manusia" yang disebutkan dalam ayat di atas menyebabkan sebagian manusia cenderung untuk berpindah dari kebutuhan yang satu kepada kebutuhan yang lain tanpa ada henti sehingga mereka terkurung dalam hawa nafsu mereka sendiri. (Mawardi)

Islam memberikan solusi dalam masalah kelangkaan ini yaitu pada beberapa poin:

1. Memperbaiki sumber daya manusia.
2. Peningkatan kemampuan untuk mengeksplorasi sumber daya alam yang ada.
3. Peningkatan kemampuan pendistribusian barang /jasa (alat pemenuhan kebutuhan manusia.
4. Pandai-pandai dalam menentukan skala prioritas. (Fiqhul Aulawiyaat)

Poin yang ke empat di atas berdasarkan sabda nabi dalam yang tercantum dalam sunan Abi Dawud (2/178) dan dan An –Nasa'I (5/62):

Datang kepada Rasulullah SAW. Seorang laki-laki, dia berkata: "Ya Rasulullah, aku mepunyai satu dinar, Rasulullah bersabda: gunakan untuk kebutuhanmu. Dia berkata lagi: aku punya yang lain, Rasulullah bersabda: gunakan untuk anakmu. Dia berkata lagi: aku punya yang lain, Rasulullah bersabda: gunakan untuk istrimu. Dia berkata lagi: aku punya yang lain, Rasulullah bersabda: gunakan untuk pembantumu. Dia berkata lagi: aku punya yang lain, Rasulullah bersabda: kamu lebih tahu dengannya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar